Blogger Widgets BERBAGI ITU INDAH: sejarah
Slide # 1

Indra Gunawan

Pantai Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah

Slide # 2

Indra Gunawan

Senja di Sudut Kota Kecil Yang Mempesona, Bumiayu Jawa Tengah

Slide # 3

Indra Gunawan

Pelatihan Mahasiswa Dan OutBond, Baturaden Adventure Forest Banyumas Jawa Tengah

Slide # 4

Indra Gunawan

Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah

Slide # 5

Indra Gunawan

Pantai Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah

Showing posts with label sejarah. Show all posts
Showing posts with label sejarah. Show all posts

Wednesday, 27 November 2013

Fidel Kastro Membantu Soekarno dSaat Pembebesan Irian Barat



Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah barat Pulau Papua. Namun demikian, pihak Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda. Pemerintah Belanda kemudian memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Namun pemerintah Indonesia menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda. Hal ini kemudian dibicarakan dalam beberapa pertemuan dan dalam berbagai forum internasional. Dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Belanda dan Indonesia tidak berhasil mencapai keputusan mengenai Papua bagian barat, namun setuju bahwa hal ini akan dibicarakan kembali dalam jangka waktu 1 tahun.


Pada bulan Desember 1950, PBB memutuskan bahwa Papua bagian barat memiliki hak merdeka sesuai dengan pasal 73e Piagam PBB. Karena Indonesia mengklaim Papua bagian barat sebagai daerahnya, Belanda mengundang Indonesia ke Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan masalah ini, namun Indonesia menolak.

Amerika Menolak Dan Memihak Belanda
Indonesia mulai mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika Serikat, namun gagal. Akhirnya, pada bulan Desember 1960, Jendral A. H. Nasution pergi ke Moskwa, Uni Soviet, dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan pemerintah Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang. Setelah pembelian ini, TNI mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan. [1] Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington, DC menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat".




Kekalahan Amerika pada Invasi Teluk Babi
The Invasi Teluk Babi, yang dikenal di Amerika sebagai Hispanik invasi de Bahia de Cochinos (atau invasi de Playa Giron atau Batalla de Giron), adalah invasi militer berhasil Kuba yang dilakukan oleh CIA yang disponsori kelompok paramiliter Brigade 2506 pada tanggal 17 April 1961. Sebuah militer kontra-revolusioner dilatih dan didanai oleh Central Intelligence Agency pemerintah Amerika Serikat (CIA), Brigade 2506 digawangi sayap bersenjata Front Demokratik Revolusioner (DRF) dan dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri revolusioner Fidel Castro. Diluncurkan dari Guatemala, pasukan penyerang dikalahkan dalam waktu tiga hari oleh angkatan bersenjata Kuba, di bawah komando langsung dari Perdana Menteri Fidel Castro.

Amerika Menghadapi Krisis Misil di Kuba

AS telah menempatkan rudal nuklir di Turki, yang bertujuan untuk Moskow, dan gagal upaya AS untuk menggulingkan rezim Kuba, Mei 1962 Nikita Khrushchev mengusulkan gagasan menempatkan rudal nuklir Soviet di Kuba untuk mencegah setiap upaya invasi di masa depan. Selama pertemuan antara Khrushchev dan Fidel Castro bahwa bulan Juli, perjanjian rahasia dicapai dan pembangunan beberapa situs rudal dimulai pada akhir musim panas


Amerika tidak bisa mengawal PBB dalam proses pemindahan kekuasaan di Papua Barat
Karena terdesak oleh operasi Trikora mendesak sekutu amerika yaitu Belanda dan menghadap krisis misil di kuba, pada bulan April 1961, Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan papua barat kepada Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin tepatnya adalah krisis misil kuba pada oktober 1961saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.


Dalam Sidang Umum PBB tahun 1961, Sekjen PBB U Thant meminta Ellsworth Bunker, diplomat dari Amerika Serikat, untuk mengajukan usul tentang penyelesaian masalah status Papua bagian barat. Bunker mengusulkan agar Belanda menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia melalui Otoritas sementara dari PBB untuk Papua Barat (United Nations Temporary Executive Authority) dalam jangka waktu 2 tahun.Wilayah Papua barat. Otoritas sementara dari PBB untuk Papua Barat (United Nations Temporary Executive Authority). Setelah Jajak pendapat Pemindahan kekuasaan berlangsung pada tanggal 1 Mei 1963 dan West New Guinea menjadi provinsi Indonesia dikenal sebagai Irian Barat, kemudian berganti nama menjadi Irian Jaya.

Monday, 15 July 2013

5 CERITA MALAYSIA MENGHORMATI SOEHARTO

Soeharto dan para petinggi malaysia
Sebagai negara bertetangga, hubungan Indonesia dan Malaysia sering panas dingin. Dulu Presiden Soekarno mengobarkan perang gerilya dengan Malaysia periode 1963. Namun setelah Soekarno jatuh, Soeharto tak berniat melanjutkan peperangan itu.

Soeharto secara perlahan menggagas perdamaian antar kedua negara. Malaysia menyambut baik uluran perdamaian Indonesia. Kala itu mereka pun kewalahan menghadapi gerilyawan Kalimantan yang sebenarnya pasukan elite TNI. Malaysia bahkan sampai meminta bantuan pasukan elite Inggris dan negara persemakmuran.

Perdana Menteri Malaysia Tun Mahatir bin Mohamad kemudian menjadi sahabat Soeharto. Dia memuji kepemimpinan Soeharto yang berwibawa. Kala itu Malaysia sangat menghormati Indonesia.

Saya merasa terhormat dapat diterima Pak Harto sebagai sahabat," kenang Mahatir dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Berikut cerita-cerita penghormatan Malaysia untuk Soeharto:
1. Ada Kampung Soeharto di Malaysia
Felda Soeharto atau kampung Soeharto terletak di Selangor, Malaysia. Luasnya sekitar  2.909,35 hektar. Ada juga klinik kesehatan yang bernama Soeharto di sana.

Kampung ini diberi nama Soeharto untuk menghormati Presiden kedua RI. Pada tahun 1977, Soeharto dan Ibu Tien mengunjungi Felda Sungai Dusun. Sebagai penghormatan nama kampung ini diubah menjadi Felda Soeharto.

Kunjungan Soeharto ke Selangor sekaligus mencairkan hubungan Indonesia-Malaysia yang sempat tegang akibat konfrontasi Ganyang Malaysia yang dicetuskan Soekarno.
2. 'Seorang yang benar-benar, sungguh-sungguh'
 "Seorang yang benar-benar, sungguh-sungguh," puji Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rahman saat berdialog dengan Presiden Soeharto soal Selat Malaka. Pertemuan keduanya berlangsung tahun 1970.?

Tunku Abdul Rahman memuji Soeharto karena komitmennya mewujudkan perdamaian antara Indonesia dan Malaysia. Menurutnya Soeharto berperan besar untuk mengembangkan hubungan baik antara negara jiran ini.

Tunku Abdul Rahman berkonfrontasi dengan Soekarno saat Dwikora. Baru setelah Soekarno dilengserkan Soeharto kedua negara memasuki era baru.
3. Menghormati Pak Harto sebagai pemimpin ASEAN
Pujian ini dicetuskan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad. Menurut Mahatir, Soeharto sangat disegani para pemimpin di ASEAN. Indonesia kala itu memegang peranan penting di Asia Tenggara,

"Di ASEAN, Pak Harto memainkan peranan yang sangat penting. Para pemimpin negara ASEAN mendudukkan Pak Harto sebagai orang tua. Kejatuhan Pak Harto merupakan kerugian yang besar di Asia Tenggara karena beliau sangat dihormati oleh para pemimpin Asean lainnya," kenang Mahatir dalam buku Pak Harto The Untold Stories terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Indonesia pun digelari Big Brother di ASEAN. Mereka sering menunjuk Indonesia untuk menjadi penengah bila ada konflik.
4. 'Indonesia lebih jaya dari Malaysia'

Saat Soeharto berkuasa, Perdana Menteri Mahatir Mohammad tak pernah meremehkan Indonesia. Dia membenarkan infrastruktur di Malaysia lebih maju. Tetapi itu disebabkan wilayah Malaysia lebih kecil.

"Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah negara kecil sehingga lebih mudah kami mengurus sesuatu. Jadi kejayaan Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia," kenang Mahatir di buku Pak Harto The Untold Stories terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Begitu dengan Singapura yang merupakan negara paling maju di Asia Tenggara. Mahatir menilai Singapura hanya negara kota.

"Melihat Indonesia tidak bisa sama dengan melihat Malaysia. Sama halnya melihat Malaysia dengan Singapura, karena Singapura hanya sebuah bandar (kota). Dengan demikian, mengelola sebuah negara yang kecil lebih mudah dibandingkan mengelola sebuah negara yang besar.
5. 'Indonesia dan Malaysia satu bangsa'

Menurut mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad Indonesia adalah satu bangsa. Begitu juga Soeharto yang menganggap Indonesia dan Malaysia bersaudara.

"Pak Harto menganggap Malaysia sebagai bangsa yang serumpun, begitu pula saya menempatkan Indonesia sebagai bangsa serumpun. Hanya karena sejarah yang membuat Indonesia dan Malaysia terpisahkan, namun sesungguhnya kedua bangsa berasal dari satu bangsa."

"Dimana-mana, dalam hubungan dua negara selalu ada konflik. Secara geografis Malaysia berada di tengah-tengah di antara lima negara ASEAN. Dengan setiap negara, Malaysia memiliki masalah. Malaysia memiliki masalah dengan Thailand, Singapura, Philipina, Brunei Darussalam, dan Indonesia, tetapi yang paling mudah diselesaikan adalah dengan Indonesia. Jadi saya merasa berutang budi terhadap Indonesia dan Pak Harto," puji Mahatir.

PERAN BESAR HABIBIE DAN JK BANGKITKAN PABRIK SENJATA RI


Kebangkitan pabrik senjata dan kendaraan tempur pelat merah, PT Pindad (Persero) tidak lepas dari pengaruh dua orang. Keduanya adalah mantan Presiden Republik Indonesia (RI) BJ Habibie dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK).
Pada 1983, Habibie membangun dan meletakkan konsep pengembangan industri senjata dan produk non senjata. Hingga kemampuan Pindad lebih banyak berkiblat pada Eropa. Hal ini diakui oleh Direktur Utama Pindad Adik Soedarsono.
“Waktu kita dikembangkan oleh Pak Habibie tahun 1983, selain diberikan teknologi militer, kita juga diberikan teknologi komersial. Pak Habibie, itu pandangannya panjang, orang belum mikir ke sana dia sudah mikir. Nah, akhirnya, setelah kita rasakan sekarang, yang mampu hanya kita pak,” tutur Adik kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Kemampuan merancang produk non militer atau senjata seperti peralatan kereta api dan generator listrik yang dipersiapkan oleh Habibie kala itu. Sekarang terbukti manfaatnya bagi Pindad.
Untuk komponen khusus seperti Brake Coupling untuk kereta atau generator listrik, di Indonesia hanya Pindad yang mampu memproduksinya. Di samping Pindad tetap unggul dalam memproduksi peralatan militer seperti kendaraan tempur, senapan ringan hingga berat dan amunisi.
“Teknologi kereta api juga, di kereta ada air brake, ada lintasan. Gerbong kereta api ada sisi remnya, itu hanya Pindad yang bisa bikin terus ada juga motor traksi di KRL. Itu yang bisa, kita juga,” tambahnya.

Selain Habibie, ada satu sosok satu lagi yang merupakan titik balik penyelematan dan pengembangan Pindad dari masa susah pasca krisis ekonomi 1998. Pasca krisis, selama kurang lebih hampir 10 tahun, kemampuan Pindad kurang diberdayakan padahal potensi sumber daya manusia dan kapasitas produksi Pindad sangat mumpuni.
Ketika Jusuf Kalla tahun 2007 masih menjadi Wakil Presiden Indonesia, datang ke kantor Pindad di Bandung. Di sana, JK melihat potensi Pindad yang besar namun kemampuannya tidak digunakan secara maksimal.
Akhirnya, JK kala itu, memberi order senilai Rp 1 triliun lebih untuk membuat Panser ANOA 6x6 bagi TNI. Disitulah titik awal kebangkitan Pindad pasca krisis ekonomi 1998.
“Di jaman susahnya, Pak JK datang ke sini tahun 2007. Memberikan pekerjaan ke kita yang mana TNI kala itu tidak memberikan. Itu proyeknya senilai Rp 1,129 triliun. Beliau ke sini lihat kemampuan kami, lihat ada satu peluang. TNI butuh produk (panser). TNI bilang butuh barang itu, tapi (JK) nggak bilang beli dari Pindad. Oke, saya beli kasihin ke TNI. Jadi waktu TNI dikasih perintah itu, TNI berpikir barangnya bagus atau jelek. Dia nggak tahu dan dia dikasih barang itu (Panser ANOA),” katanya.
Berawal dari pesanan sekala besar melalui perantara JK saat itu, dari awalnya TNI kurang percaya terhadap Panser ANOA, kemudian berujung pada kepuasan terhadap Panser ANOA.
“Ternyata setelah pakai itu suka. Sekarang sudah dipakai 150, serta total sudah 280 (pesan). Tapi sudah deliver 230 ANOA,” tegasnya.

Monday, 6 May 2013

Sekilas Sejarah PT. Pindad Indonesia


Riwayat Singkat

PT. Pindad adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan.

Pada periode tahun 1808-1850 berdiri bengkel peralatan militer bernama Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) berfungsi mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat perkakas senjata dan memperbaiki senjata-senjata yang rusak, sementara PW berfungsi membuat dan memperbaiki munisi atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Belanda.

Pada periode tahun 1923-1932, bengkel-bengkel  yang  ada di Surabaya dan lain-lain dipindahkan ke Bandung dan digabung menjadi satu dengan nama Artilerie Inrichtingen (AI). Tahun 1942, Belanda menyerah kepada Jepang dan kemudian ACW berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK). Pada tahun 1947 DIK berganti nama menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB)

Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB kepada pemerintah RIS dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 PSM berganti menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat kemudian berubah nama menjadi PINDAD dan pada tahun 1983 status PINDAD berubah menjadi BUMN.

Pada tahun 1989, bersama dengan 9 Persero lain, PT. PINDAD (Persero) berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998 BPIS dibubarkan, seluruh perseroan yang berada di bawah pembinaannya menjadi anak perusahaan PT. Pakarya Industri (Persero). Tahun 1999 PT. Pakarya Industri (Persero) berubah nama menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero), yang kemudian dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 52 tahun 2002. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 41 tahun 2003, PT. Pindad (Persero) berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.

panser pesanan malaysia
Anoa 6x6 buatan Pindad


Bidang Usaha :
PT. PINDAD (Persero) dalam kegiatan usaanya, mencakup bidang :
a. Manufaktur
  1. Produk senjata dan munisi
  2. Produk kendaraan khusus
  3. Produk piroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan komersil)
  4. Produk konversi energi
  5. Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi
  6. Produk mesin industri dan peralatan industrial
  7. Produk mekanikal, elektrikal, optikal dan opto elektronik
b. Jasa
  1. Perekayasaan sistem industrial
  2. Pemeliharaan produk/peralatan industri
  3. Pengujian mutu dan kalibrasi
  4. Konstruksi
  5. Permesinan
  6. Heat dan Surface treatment
  7. Peledakan
c. Perdagangan
Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan jasa tersebut termasuk produksi pihak lain, baik dalam maupun luar negeri

d. Produk jasa dan lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas yang dimiliki perusahaan.

nb: Komisaris Utama PT. PINDAD saat ini adalah Jend. TNI (Purn) George Toisutta dan dirut utamanya adalah Ir. Adik Avianto, MSIE, Ph.d

Tuesday, 30 April 2013

KEKUATAN RAKSASA MILITER INDONESIA TAHUN 1960 DI ERA SOEKARNO

KRI Irian
Kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia. pada saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer Indonesia yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru dari Uni Sovyet.

Pada tahun 1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang tipu muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat “Trikora” di Yogyakarta, dan isinya adalah:
  1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
  2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
  3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran berupa kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat itu, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan dan bahkan menandingi Australia. Langsung saja kita lihat peta kekuatan Indonesia Pada saat itu :


Kekuatan Armada Laut

Kapal Perang Utama

Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salah satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. ISetelah tiba di Indonesia, kapal ini berganti nama menjadi KRI Irian. Kapal dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. Kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton. Ini dia foto dari KRI Irian :

KRI Irian


Kapal Selam

Tak cuma kapal perang, Indonesia juga mempunyai 12 kapal selam kelas Whiskey yang juga bantuan dari Uni Sovyet. Salah satu dari ke-12 kapal selam ini diberi nama Pasopati dan sekarang dijadikan monumen kapal selam (monkasel) disalah satu wilayah di Surabaya. Ini dia fotonya :

KRI Pasopati

Corvette
Tak lupa, puluhan kapal tempur kelas Corvette juga diberikan kepada pemerintah Indonesia dimasa itu. Fungsi Corvette pada masa itu ialah sebagai penjaga atau pengiring dari kapal perang terbesar milik Indonesia pada saat itu, tak lain ialah KRI Irian. Dibawah ini ialah foto dari KRI Tjiptadi yang merupakan salah satu dari Corvette bantuan Uni Sovyet :
KRI Tjiptadi
Apabila ditotal keseluruhan, maka Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Jumlah yang sangat Fantastis untuk sebuah negara yang baru merasakan kemerdekaan 15 tahun. Itu baru supremasi dari laut, bagaimana supremasi yang berasal dari udara...???


Kekuatan Udara
Angkatan udara Indonesia juga menjadi salah satu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
Pesawat Tempur (Fighter)

Untuk kekuatan udara, Indonesia mendapat bantuan yang cukup mengejutkan bahkan menakutkan. Liat saja data dibawah ini :
  1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
  2. 30 pesawat MiG-15.
  3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
  4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Ini dia data ke-4 jenis pesawat diatas :

MiG-21 Fishbed

MiG-21F Fishbed adalah pesawat tempur sergap berjarak pendek dan merupakan pesawat produksi generasi pertama dari seri MiG-21 yang populer. Prototipe dari pesawat ini, E-5 (dibaca Ye-5) terbang pertama kali pada tahun 1955 dan muncul kehadapan publik pada saat Hari penerbangan Soviet di Lapangan Udara Tushino, Moskwa pada bulan Juni 1956. Pada saat perang Vietnam, pesawat ini digunakan untuk menyerang armada pesawat Amerika Serikat, juga digunakan pada perang Arab-Israel, diantaranya Perang Enam Hari dan Perang Yom Kippur, perang India-Pakistan, krisis Yaman dan berbagai peperangan di berbagai belahan dunia ketiga, sehingga pantas dijiluki AK-47 di udara, ataupun kerikil tajam dari timur karena awalnya pihak barat khususnya Amerika Serikat menganggap remeh pesawat ini. Lebih dari 30 negara di dunia termasuk sekutu Amerika Serikat menggunakan pesawat ini. Sedikitnya terdapat 15 versi dari MiG 21 yang telah diproduksi, beberapa diproduksi di luar Uni Soviet. Kurang lebih terdapat 8000 pesawat ini telah diproduksi. 


MiG-15

Mikoyan-Gurevich MiG-15 (bahasa Rusia: Микоян и Гуревич МиГ-15) (kode NATO Fagot) adalah pesawat tempur jet yang dikembangkan untuk Uni Soviet oleh Artem Mikoyan dan Mikhail Gurevich. Pesawat ini aktif dipergunakan dalam Perang Korea dan di kemudian hari diproduksi di berbagai negara, seperti Polandia, Cekoslowakia dan Republik Rakyat Cina. 


MiG-17


Mikoyan-Gurevich MiG-17 (bahasa Rusia: Микоян и Гуревич МиГ-17) (kode NATO "Fresco") adalah pesawat tempur jet Uni Sovyet yang aktif sejak tahun 1952. Pesawat ini menrupakan pengembangan lebih lanjut dari MiG-15. Indonesia pernah memiliki pesawat jenis ini dalam jumlah besar. 


MiG-19

MiG-19 (bahasa Rusia: Микоян и Гуревич МиГ-19) (kode NATO "Farmer") adalah pesawat tempur jet Uni Sovyet. Ini adalah pesawat pertama Uni Soviet yang mampu terbang dengan kecepatan supersonik. Pesawat ini pertama terbang pada tahun 1953. Indonesia pernah memiliki pesawat jenis ini yang pada akhirnya disumbangkan kepada Pakistan yang digunakan untuk menghadapi India dalam perang India-Pakistan bersama bantuan sebuah kapal selam kelas Whiskey lengkap dengan awak kapal selam TNI-AL. 

Sekedar Informasi
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salah satu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.

Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.

Pesawat Pembom (Bomber)
Tu-16 Tupolev (Badger A dan B)


Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun.

Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat. 


Helikopter
Indonesia juga mendapat bantuan berupa beberapa Helikopter. Berikut ini datanya :
  1. 9 helikopter terbesar di dunia MI-6
  2. 41 helikopter MI-4

MI-6

Mi-6 (kode NATO: Hook) adalah helikopter buatan Rusia yang diproduksi oleh biro Mil yang dipimpin oleh Mikhail L. Mil. Keluar pertama kali pada September 1957 dan merupakan helikopter yang terbesar di dunia, dan memecahkan berbagai rekor dunia. Rekor terbesar disandang sampai muncul penggantinya pada awal 1980-an, Mil Mi-26 Halo dengan pengecualian Mil Mi-12 Homer yang dianggap gagal dan tidak diproduksi massal.

Mi-4

Mi-4 adalah helikopter yang bertugas didua peran berbeda, sipil dan militer. Mi-4 dibangun untuk menyaingi H-19 Chihckasaw milik Amerika Serikat pada perang Korea. Mi-4 sangat mirip dengan H-19 Chickasaw, tapi Mi-4 memiliki kapasitas dan mampu mengangkat beban yang lebih besar dibandingkan dnegan H-19 Chickasaw.

Pesawat Angkut
Antonov An-12B

Berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B juga diberikan kepada Indonesia. 


Kekuatan Darat
Untuk kekuatan didarat, Indonesia mendapatkan bantuan berupa senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi senjata legendaris sampai saat ini, Tak lain ialah AK-47. 


Ini semua membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.

Monday, 29 April 2013

Force Commander Kunjungi Camp Satgas Kizi TNI di Haiti

FORCE Commander Letnan Jenderal Edson Leal Pujol beserta rombongan melakukan kunjungan ke Camp Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti), di Gonaives, Haiti, Sabtu (27/4/2013).  Maksud kunjungan tersebut sebagai perkenalan resmi Letnan Jenderal Leal Edson Pujol selaku Force Commander yang baru menggantikan Mayor Jenderal Fernando Goulart yang telah mengakhiri masa tugasnya di Haiti.
 
Force Commander Kunjungi Camp Satgas Kizi TNI di Haiti

Kedatangan Force Commander Letnan Jenderal Leal Edson Pujol beserta rombongan disambut langsung oleh Wadansatgas Kizi TNI Mayor Czi Donny Ardhiwida beserta seluruh perwira, dilanjutkan dengan kegiatan parade yang diikuti oleh seluruh personil Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah.
Force Commander dalam amanatnya, antara lain menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada personil Satgas Kontingen Garuda, karena dengan penuh dedikasi tinggi mampu menjawab segala tantangan tugas yang diberikan.

“Tantangan tugas yang khususnya berkaitan dengan kegiatan konstruksi, baik bersifat horizontal maupun vertikal siap menanti dan besar harapan segala tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan baik”, ujarnya.

Sementara itu, Wadansatgas Kizi TNI Mayor Czi Donny Ardhiwida dalam paparannya di depan Force Commander dan rombongan menyampaikan tentang pencapaian hasil pelaksanaan kegiatan konstruksi seperti perbaikan jalan di Port de Paix, pembangunan jembatan untuk kendaraan maupun pejalan kaki, serta pembangunan prefabs dan perbaikan lapangan apel di Camp Satgas.

“Dengan semangat pantang menyerah, Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah mampu melaksanakan tugas-tugas zeni baik kegiatan konstruksi vertikal maupun horizontal sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan”, kata Mayor Czi Donny Ardhiwida.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Force Commander Letnan Jenderal Leal Edson Pujol beserta rombongan dengan didampingi oleh Wadansatgas Kizi TNI Mayor Czi Donny Ardhiwida beserta staf terkait meninjau segala sarana dan prasarana yang ada Camp Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah, dilanjutkan foto bersama dengan seluruh personil Satgas Kizi TNI.

Indra Oze Gunawan. Powered by Blogger.