Foto AN-94. |
AN-94
sering juga disebut "Abakan" adalah senapan serbu modern Rusia. AN-94
berarti Avtomat Nikonova (sesuai dengan nama perancangnya yaitu Gennadiy
Nikonov) Model 1994, yang dapat diartikan dalam bahasa Indonesia
sebagai senapan serbu otomatis Nikonova model 1994 (Avtomat dalam bahasa
Indonesia berarti otomatis). AN-94 merupakan proyek pemerintah Rusia
sebagai pengganti senapan serbu legendaris AK-47 dengan nama Proyek
Abakan sekitar tahun 1980an. Senapan produksi perusahaan senjata Rusia,
Izhmash ini memiliki kemampuan di atas senapan serbu AEK-971, AKB-1 dan
AK-107.
Firing Unit dibuat untuk meminimalisasi hentakan efek rekoil |
Senapan AN-94 hanya diproduksi sebanyak sekitar 1000 pucuk terhitung tahun 2012 karena biaya produksinya yang mahal dan desainnya yang tergolong kompleks, meskipun kebijakan resmi menyatakan senapan ini akan menjadi senapan standar tentara Rusia. AK-74M sampai hari ini masih menjadi senapan standar oleh militer Rusia. AN-94 hanya digunakan terbatas oleh pasukan khusus Rusia.
Proyek Abakan adalah proyek senapan serbu Uni Soviet/Rusia untuk menandingi proyek Advanced Combat Rifle yang dikembangkan Amerika Serikat antara tahun 1980 sampai 1994.
Sekitar tahun 1960an pengembangan senjata api menggunakan peluru kaliber yang kecil mulai dilakukan. Hal ini didasari pihak Amerika Serikat setelah perang dunia ke dua bahwa petempuran yang telah dan akan terjadi lebih membutuhkan senapan untuk pertempuran jarak dekat dengan kapasitas peluru yang besar, daripada senapan dengan jangkauan yang lebih jauh dengan kaliber yang besar. Berdasar akan hal itu NATO pada tahun 1963 kemudian membuat peluru 5,56 x45 mm untuk menggantikan peluru 7,62 x51 mm.
Dari pihak Uni Soviet (Rusia) juga mengembangkan senapan AK-74 untuk menggantikan AK-47 yang menggunakan peluru 5,45 x 39 mm. Pada perkembangannya AK-74 ini mempunyai kelemahan akurasi pada pertempuran jarak dekat.
Foto Senjata AN-94 dilengkapi Bayonet, Scope, Granade louncher, |
Spesifikasi
Pihak Soviet menyadari bahwa pertempuran modern membutuhkan senapan dengn kemampuan jarak pendek dan akurasi tinggi pada posisi menembak yang beragam (berdiri, jongkok dan tiarap). Peningkatan akurasi merupakan hal yang paling diperhatikan dalam pengembangan senapan pengganti AK-74, dan kemampuannya harus 1,5 sampai 2 kali lipat dari kemampuan AK-74 hal ini dituangkan dalam ROC (Required Operational Capability; (Standar Kemampuan Operasional) pada tahun 1981 oleh Commission of the Council of Ministers Uni Soviet dengan nomer 280 27.08.81 sebagai standararisasi industri militer.
Kerumitan produksi dan pengembangan senjata api modern dipecah dengan dibaginya porsi pengembangan kepada perusahaan pembuat senjata api Rusia antara lain TsKIB SOO (anak perusahaan KBP Instrument Design Bureau), Kovrovskogo mechanical dan Izhmash, ketiga perusahaan tersebut mendapatkan arahan langsung dari TsNIITochMash (Institusi Pusat Pengembangan Mesin Presisi) untuk membuat purwarupa pada tahun 1984
Percobaan pertama
Pada bulan Agustus dan November 1984, uji coba delapan purwarupa senapan dari delapan perancang dilakukan.
Berikut daftarnya :
Hasil uji coba ditetapkan oleh Commission of the Council of Ministers yang merujuk pada keputusan yang diambil oleh Minoboronproma and GRAU dan memutuskan kanditat berdasarkan ROC. Dua purwarupa senjata api tidak berhasil melalui uji coba yaitu APT karena dinilai kurang handal dan TKB-0111 (mendapatkan penilaian terendah dalam uji coba). Sisanya dilanjutkan ke tahap pengembangan lebih lanjut selama 18 bulan untuk meningkatkan akurasi dan detail produksi.
Percobaan kedua
Bulan Mei sampai Juni 1986, salah satu dari enam purwarupa yang tersisa yaitu AL-9 diganti oleh CRA-1, kemudian purwarupa baru ditambahkan yaitu senapan serbu AO-63 (dirancang oleh S.G. Simonov dan P.A. Tkachev).
Purwarupa senapan diuji coba dalam kondisi lingkungan berdebu, temperatur dan ketinggian yang tinggi, tidak ada satu purwarupa pun yang lolos dari uji coba ini. Hanya AU dan AO-63 yang lolos uji coba akurasi.
Perancang
diberikan waktu tiga bulan untuk memperbaiki senapan mereka setelah uji
coba kedua ini. Dua senapan tercatat melakukan perbaikan yaitu ASM pada
bagian konstruksi dan CRA-1.
Pengembangan
selanjutnya dibatasi hanya pada pengembangan ujung laras senapan. Dari
hasil uji coba yang telah dilakukan, terlihat bahwa pengembangan
TKB-0111, AEK-971 dan CRA tidak menjanjikan untuk dilanjutkan.
Hasil uji coba dan keputusan
Hasil dari uji coba menunjukan bahwa AS/ASM dan TKB-0146 mempunyai akurasi yang paling tinggi. Kedua senapan ini menghasilkan recoil yang rendah dan menembakan dua butir peluru pada mode burst seolah hanya satu peluru.
AS/ASM kemudian menjadi senapan yang dipilih dan diberi nama AN-94 (Assault-rifle, Nikonov, 1994).
0 comments:
Post a Comment